“CINDELARAS”
(CINDELARAS
STORY)
KETERANGAN :
1.
Tokoh :
a. Cindelaras :
Sebagai tokoh utama, Tampan serta memilik
sifat baik dan pantang menyerah
b. Ibu Cindelaras:
Penyayang, bertanggungjawab, sabar dan
pekerja keras.
c. Raden Putera :
Antagonis, bertanggungjawab, penasaran, dan
nge-boss.
d. Selir :
Jahat, iri dan dengki
e. Tabib Istana :
Jahat, iri, penghasut dan dengki
f. Patih :
Bijak dan baik hati
2.
Latar :
Hutan Belantara dan kerajaan
3.
Ringkasan Cerita :
Cindelaras adalah cerita
rakyat yang berasal dari Jawa
Timur. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak
laki-laki yang bernama Cindelaras dan ayam jantannya. Cindelaras mempunyai
ayam yang tidak terkalahkan. Ayam inilah yang mempertemukan Cindelaras dan
Raden Putra, ayah dari Cindelaras.
4.
Nilai Moral :
Cerita
Rakyat Cindelaras menggambarkan buah dari sebuah kelakuan yang dilakukan
manusia, berbuat baik maka akan menerima akibat baik sedangkan berbuat jahat
akan mendatangkan petaka dan penderitaan.
“CINDELARAS”
(CINDELARAS
STORY)
Raden
Putra was the king of the Kingdom Jenggala. He was accompanied by a consort of
a kind and his beautiful concubine. However, the concubine of King Raden Putra
has properties envy and jealousy against the empress. He devised a bad to the
empress. "Supposedly, I became empress. I had to find a way to get rid of
the empress," he thought.
Raden Putra adalah raja Kerajaan
Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir
yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan
dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri.
"Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk
menyingkirkan permaisuri," pikirnya.
Concubine
of the king, conspired with a royal physician. He pretends to be ill. Royal
physician immediately summoned. The doctors said that there was someone who had
put poison in the drink princess. "That man is none other than his own
consort Majesty," said the physician. Majesty was angry to hear the
explanation royal physician. He immediately ordered his assistance to get rid
of the empress to the forest.
Selir baginda, berkomplot dengan seorang
tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang
tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman
tuan putri. "Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,"
kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia
segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.
The
governor immediately bring the pregnant queen into the wilderness. But, a wise
governor would not kill him. Apparently the governor already know the king's
concubine malice. "The princess does not have to worry, I will report to
the king that the princess was killed," said the governor. To trick the
king, the duke smeared his sword with rabbit blood were captured. The king was
satisfied when the governor reported that he had killed the empress.
Sang patih segera membawa permaisuri yang
sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau
membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda.
"Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda
bahwa tuan putri sudah hamba bunuh," kata patih. Untuk mengelabui raja,
sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja
menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.
After
a few months of being in the woods, the child was born empress. The infant was
given the name Cindelaras. Cindelaras grow into a child who is smart and
handsome. Since childhood he had been friends with the animal inhabitants of
the forest. One day, when it was playing, an eagle dropped an egg. "Hmm,
good eagle once. Eggs he accidentally gave it to me." After 3 weeks, the
eggs hatch. Cindelaras diligently maintains chicks. The chicks grow into a cock
nice and strong. But there is one oddity. The sound of a rooster crowing it's
absolutely stunning! "... My lord Kukuruyuk Cindelaras, his house in the
middle of the jungle, coconut leaf roof, her father Raden Putra ..."
Setelah beberapa bulan berada di
hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras.
Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia
sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik
bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. "Hmm, rajawali itu
baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku." Setelah 3 minggu,
telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam
itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu
keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! "Kukuruyuk...
Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden
Putra..."
Cindelaras
was amazed to hear the crowing chickens and immediately showed his mother.
Then, the mother Cindelaras recount the origins of why they were in the woods.
Hearing the mother's story, Cindelaras determined to go to court and expose
evil king's concubine. After his mother's permission, Cindelaras go to the
palace accompanied by a rooster. When in the course of a few people who are
risking chicken. Cindelaras then called by the penyabung chicken. "Come,
if you dare, adulah jantanmu chicken with my chicken," she challenged.
"All right," replied Cindelaras. When pitted, apparently Cindelaras
rooster fight gallantly and in a short time, he can beat his opponent. After a
few times pitted, chicken Cindelaras not invincible. Chicken is really tough.
Cindelaras sangat takjub mendengar kokok
ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras
menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita
ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir
baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh
ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang
menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam.
"Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku," tantangnya.
"Baiklah," jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras
bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan
lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan.
Ayamnya benar-benar tangguh.
News
about the greatness of chicken Cindelaras spread quickly. Raden Putra was to
hear the news. Then, Raden Putra asked to invite Cindelaras hulubalangnya.
"Servant facing your majesty," said Cindelaras politely. "The
boy is handsome and smart, like he was not a descendant of the common
people," thought the king. Cindelaras chicken with chicken Raden Putra
pitted on one condition, if chicken Cindelaras then he was willing to lose his
head chopped off, but if you win then half chicken Raden Putra wealth belongs
Cindelaras.
Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras
tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden
Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. "Hamba menghadap
paduka," kata Cindelaras dengan santun. "Anak ini tampan dan cerdas,
sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata," pikir baginda. Ayam Cindelaras
diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah
maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah
kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.
Two
chickens that fought valiantly. But in a short time, succeeded in conquering
chicken chicken Cindelaras King. The audience cheered and cheered Cindelaras
chicken. "Okay I admit defeat. I will keep my promise. But, who are you,
young man?" Tanya King Raden Putra. Cindelaras immediately bent like
whispering something in his chicken. Not how long the chicken immediately rang.
"... My lord Kukuruyuk Cindelaras, his house in the middle of the jungle,
coconut leaf roof, her father Raden Putra ...," the rooster crowed
repeatedly. Raden Putra was surprised to hear a rooster crow Cindelaras.
"Is that true?" Asked the king astonishment. "Yes sire, name
Cindelaras servant, slave mother was king consort."
Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah
berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam
sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya.
"Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau
sebenarnya, anak muda?" Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk
seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera
berbunyi. "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba,
atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra...," ayam jantan itu berkokok
berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras.
"Benarkah itu?" Tanya baginda keheranan. "Benar Baginda, nama
hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda."
At
the same time, the governor immediately facing and telling all the events that
have actually happened to the empress. "I've made a mistake," said
King Raden Putra. "I will give appropriate punishment to my
mistress," continued the king's wrath. Then, concubine Raden Putra was to
dispose of the woods. Raden Putra immediately hugged her and apologized for his
mistake After that, Raden Putra and district chief consort to immediately pick
up the forest .. Finally Raden Putra, empress and Cindelaras can regroup. After
Raden Putra died, Cindelaras replaced the father. He ruled the country justly
and wisely.
Bersamaan dengan itu, sang patih segera
menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada
permaisuri. "Aku telah melakukan kesalahan," kata Baginda Raden
Putra. "Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,"
lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan.
Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah
itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya
Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden
Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah
negerinya dengan adil dan bijaksana.
0 Response to "Text Narrative “Cindelaras” (Cindelaras Story) - Bahasa Inggris"
Post a Comment