MAKALAH
“KARYA KERAMIK”
Untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran Seni Budaya
Disusun Oleh :
KELOMPOK
1. Cicih Kasriah
2. Nandah Sari
3. Neni Nuraeni
4. Eka Wijaya
5. Kasmin
6. Narudin
Kelas : XI (Sebelas)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN “AT-TAHSIN”
PANDEGLANG - BANTEN
2014 – 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’Alaikum wr, wb.
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Karya Keramik”, Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi besar
Muhammad SAW. Tujuan penulisan Makalah ini adalah guna memenuhi tugas pelajaran Seni Budaya Kelas XI pada Sekolah
Menengah Kejuruan AT-TAHSIN Sukaresmi Pandeglang.
Selesainya Makalah ini tidak terlepas adanya sebuah
bimbingan dan petunjuk dari semua pihak, Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak/ Ibu Guru pengajar serta semua
pihak terkait yang telah membatu sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, dan semoga semua pihak yang
telah membantu mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Dengan segala keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan, Penulis mengharapkan dari berbagai pihak untuk memberikan saran,
kritik dan usul yang bersifat membangun agar dalam penyusunan Makalah ini dapat menghasilkan yang lebih baik. Harapan penulis semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum wr, wb.
Sukaresmi, 16 Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I.
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A.
Definisi.................................................................................................... 2
B.
Komposisi
Keramik................................................................................. 2
C.
Sifat
Keramik........................................................................................... 4
D.
Jenis-jenis
Keramik.................................................................................. 5
E.
Proses
Pembuatan Keramik...................................................................... 6
F.
Kegunaan
Keramik.................................................................................. 10
BAB III PENUTUP................................................................................................... 12
A.
Kesimpulan.............................................................................................. 12
B.
Saran - saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan teknologi material keramik pada saat
ini telah diarahkan kepada spesifikasi kegunaannya dalam berbagai kebutuhan,
antara lain : kebutuhan rumah tangga, industri mekanik, elektronika,
cordierite, refraktori, teknologi ruang angkasa, keramik berpori , dan lain
sebagainya.
Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500
sebelum Masehi yang di usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam
daerah Shanxi di negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu
pada penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui di England, dapat di kesan
kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500
tahun Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat
memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian pada
awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan industri
tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip di
Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit perkembangan yang
telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah
yang dimaksud dengan keramik ?
2.
Apa
saja komposisi keramik ?
3.
Bagaimana
sifat dari bahan keramik?
4.
Apa
saja jenis-jenis bahan keramik ?
5.
Bagaimana
proses pembuatan keramik ?
6.
Apa
saja kegunaan dan manfaat dari keramik ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui definisi dari keramik ?
2.
Untuk
mengetahui komposisi dari bahan keramik ?
3.
Untuk
mengetahui sifat dari bahan keramik?
4.
Untuk
mengetahui jenis-jenis bahan keramik ?
5.
Untuk
mengetahui proses pembuatan keramik ?
6.
Untuk
mengetahui kegunaan dan manfaat dari keramik ?
BAB. II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa
Yunani,keramikos, yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-an
mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng,
porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
B. Komposisi
Keramik
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 :
Tanah Liat (clay), Kwarsa (flint), feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
1.
Clay/tanah liat
Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum silica (Al2O3.2SiO2.2H2O)
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan
keramik, merupakan salah satu bahan yang kegunaan nya sangat menguntungkan bagi
manusia karena bahannya yang mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat
luas. Kira-kira 70% atau 80% dari kulit bumi terdiri dari batuan merupakan
sumber tanah liat. Tanah liat banyak ditemukan di areal pertanian terutama
persawahan. Dilihat dari sudut ilmu kimia, tanah liat
termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni mempunyai
rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O dengan perbandingan berat dari
unsur-unsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida
Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14% (Gatot, 2003 dalam Abdullah,
2005).
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil hampir
berbentuk segi enam dengan permukaan yang datar. Bentuk kristal; seperti ini
menyebabkan tanah liat bila dicampur dengan air mempunyai sifat liat (plastis),
mudah dibentuk karena kristal-kristal ini meluncur di atas satu dengan yang
lain denga air sebagai pelumasnya (Astuti, 1997 dalam Trisnawanti, 2008).
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila
dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan
kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat.
Pada umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat (lempung) sebagai bahan baku
pembuatan bata dan gerabah.
Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat
disimpulkan :
a.
fungsi tanah
liat :
mempermudah proses pembentukan keramik
b.
Sifat
dan keadaan bahan :
-
berbutir
kasar
-
rapuh
-
dalam
keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering
akan menjadi keras
-
bila
dibakar akan menjadi padat dan kuat
-
sangat
tahan api.
2.
Kwarsa
(flint)
Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)
Tujuan pemakaian kwarsa ini ialah:
a. Mengurangi susut kering,
jadi mengurangi retak-retak dalam pengeringan.
b. Mengurangi susut waktu
dibakar dan mempertinggi kwalitas.
c. Merupakan rangka selama
pembakaran.
d. Sifat-sifat dan keadaan
bahan :
-
Memiki
ukuran partikel yang halus .
-
Sifat
plastis yang tinggi .
-
Memiliki
kekuatan kering yang tinggi
-
Penyusutan
pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.
-
Warna
setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih tinggi dibanding
kaolin.
-
titik
lebur tinggi sekitar 1728°C
3. Cullet
Cullet adalah
serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari campuran silicon atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf, dibentuk melalui
prosesan pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca kadang-kadang
dianggap sebagai cairan kental (viskos) kareana bukan kristalin atau amorf.
Akan tetapi hanya beberapa cairan yang dapat membentuk kaca. Pada suhu tinggi,
kaca merupakan cairan sejati, dan pada fase cair ini struktur dari bahan-bahan
anorganik belum beraturan dan atom-atomnya selalu bergerak terus-menerus.
4. Feldspar
adalah suatu
kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang ditumbuk dan dapat
memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan keramik. Bila keramik dibakar,
feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan gelas yang menyebabkan
partikel tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lain. Pada saat membeku,
bahan ini memberikan kekuatan pada badan keramik. Feldspar tidak larut dalam
air, mengandung alumina, silika dan flux yang
digunakan untuk membuat gelasir suhu tinggi.
A. Sifat Keramik
Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi di mana bahan diperoleh. sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang. Secara umum sifat keramik meliputi :
A. Sifat Keramik
Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi di mana bahan diperoleh. sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang. Secara umum sifat keramik meliputi :
1. Keras, kuat, tetapi
bersifat getas atau mudah pecah.
2.
Tahan
terhadap korosi.
3.
Kapasitas
panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
4.
Sifat
listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor.
5.
Dapat
bersifat magnetik dan non magnetik.
A. Jenis-jenis
Keramik
Pada
prinsipnya keramik terbagi menjadi dua, yaitu:
1.
Keramik
tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini
adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks),
dan untuk industri (refractory).
2.
Keramik
halus
Fine
ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen
turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)
Jenis Keramik
Menurut Kepadatan
1. Gerabah (Earthenware)
BAB. III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keramik merupakan suatu bentuk dari tanah liat yang
telah mengalami proses pembakaran yang pada umumnya terbuat dari tanah liat,
kwarsa, feldsfar, dan serbuk kaca. Sifat keramik ditentukan oleh struktur
kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya yang secara umum meiliki sifat :
1.
Keras,
kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
2.
Tahan
terhadap korosi.
3.
Kapasitas
panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
4.
Sifat
listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor.
5.
Dapat
bersifat magnetik dan non magnetik.
B. Saran – saran
Keramik
biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring,
cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan,
seperti batu-bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk
pembuangan.
Untuk dapat meningkatkan produksi daerah maka
sebaiknya kita menggunakan atau membeli produk daerah kita sendiri agar kerajinan
keramik di daerah kita dapat meningkat dalam segi produksi maupun pendapatan
bagi pengrajinnya.
t-family:
"Times New Roman"'>1.
Keras,
kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
2.
Tahan
terhadap korosi.
3.
Kapasitas
panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
4.
Sifat
listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor.
5.
Dapat
bersifat magnetik dan non magnetik.
DAFTAR PUSTAKA
Eko. 2013. “Kliping Seni Rupa Terapan Keramik”.
Sergio.2011.”Proses Pembuatan Produk Keramik”. http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-produk-keramik [26 November 2013]
SNI 15-1325-1989 “BATUAN PIROPILIT UNTUK PEMBUATAN KERAMIK
HALUS”
SNI 03-2095-1998 “GENTENG KERAMIK”
SNI 1147-1989-A “MASSA BADAN KERAMIK GERABAH HALUS KERAS
PLAT TETES PORSELIN”
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
ReplyDeletehttp://www.shelly17.inube.com/
.