PENGARUH POHON PELINDUNG TERHADAP TANAMAN COKELAT DI DESA
TANJUNG JAYA
KaryaTulis
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Nasional (UN)
Pada Madrasah Aliyah Negeri Panimbang
Oleh:
SINTA PURNOMO
No. Induk:
11.12.1.091
Jurusan/ Program Studi
IlmuPengetahuanAlam
MADARSAH
ALIYAH NEGERI PANIMBANG
PANDEGLANG
2013-2014
PENGARUH POHON PELINDUNG TERHADAP TANAMAN COKELAT DI DESA
TANJUNG JAYA
KaryaTulis
DiajukanuntukMemenuhiTugasdan
Salah SatuSyarat
MengikutiUjianNasional
(UN)
Pada Madrasah
Aliyah NegriPanimbang
Oleh:
SINTA PURNOMO
No. Induk:
11.12.1.091
Pembimbing,
NASIRUDIN, S.Ag.
NIP. 19750608200701020
JURUSAN/PROGRAM
STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
MADRASAH
ALIYAH NEGERI PANIMBANG
PANDEGLANG
2013-2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.
Wb
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional
(UN) dalam menyelesaikan pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri Panimbang dengan judul “Pengaruh Pohon Pelindung terhadap Tanaman
Cokelat di DesaTanjung Jaya”.
Dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapat bimbingan, dukungan, dan bantuan
dari berbagai pihak sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikam. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Bapak
Slamet, S.Ag., M.Pd.I., Kepala Madrasah Aliyah Negeri Panimbang
2. Bapak
Redi Firdaus, S.Pd,. Pembimbing observasi
3. Bapak
Nasirudin, S.Ag., Pembimbing karya tulis
4. Bapak
T. KusumaWijaya, Ayahanda tercinta yang selalu penulis banggakan. Terima kasih atas
dukungan spiritual, emosional, dan finansialnya selama ini
5. Bapak
Gusnandar, S.Pd., M.M.Pd., penguji Karya Tulis
6. Seluruh
Dewan Guru dan Staf Tata Usaha Madarasah
Aliyah Negeri Panimbang
7. Bapak
Rafe’I, Kepala Desa Tanjung Jaya
8. Bapak
Rusdi, pemilik kebun cokelat di Kp. Cipanon DesaTanjung Jaya
9. Teman
seperjuangan, kelas XII IPA dan IPS yang selalu membantu, dan berbagi pengalaman,
dukungan, saran, dan dorongan selama menempuh ini
Penulis
menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Hal ini karena keterbatasan penulis baik dari pengalaman maupun
pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan KaryaTulis Ilmiah ini.
Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya,
serta semoga segala perhatian dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan
dari Allah SWT. Amin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb
Panimbang, 30 November
2013
Penulis
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Tujuan Penelitian
C.
Pembatasan dan Perumusan
Masalah
D.
Metode Penelitian
E.
Sistematika Penulisan
BAB II. TINJAUAN UMUM
A.
Sejarah Singkat Desa
Tanjung Jaya
B.
Letak Geografis Desa
Tanjung Jaya
C.
Keadaan Demografi
Desa Tanjung Jaya
BAB III. Pengaruh Pohon Pelindung terhadap Tananaman
Cokelat di Desa Tanjung Jaya
A.
Pohon Pelindung
B.
Penanaman dan Pemeliharaan Pohon
Pelindung
C.
Pohon Pelindung
yang digunakan di Desa Tanjung Jaya
D. Pengaruh Pohon Pelindung terhadap Tanaman Cokelat
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENGESAHAN
Karya Tulis ini
berjudul “Pengaruh Pohon Pelindung terhadap Tanaman Cokelat di Desa Tanjung
Jaya”, telah di ujikan pada tanggal 30 November 2013. Karya Tulis ini diterima
sebagai salah satu syarat Mengikuti Ujian Nasional (UN) pada Madrasah Aliyah
Negeri Panimbang tahun pelajaran 2013-2014.
Panimbang, 30 November 2013
Mengetahui, Penguji,
Kepala MAN Panimbang
Slamet, S.Ag., M.M.Pd.I. Gusnandar, S.Pd., M.M.Pd
NIP. 196912151997031003 NIP.
197408062003121003
JURUSAN/PROGRAM
STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
MADRASAH
ALIYAH NEGRI PANIMBANG
PANDEGLANG
TAHUN
PELAJARAN 2011-2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Kakao atau yang biasa disebut dengan cokelat merupakan tumbuhan
yang berwujud pohon yang berasal dai daerah Amerika Tengah. Istilah cokelat
berasal dari kata xocalt (bahasa suku Azteck) yang berarti minuman
pahit. Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.
Cokelat merupakan
tumbuhan tahunan (perenial) berbentuk
pohon, di alam dapat mencapai ketinggian hingga 10 m. Meskipun demikian, dalam
pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5 m, tetapi dengan tajuknya
menyamping dan meluas. Hal ini dilakukan untuk memperoleh cabang produktif.
Cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan
yang cocok dengan kultur dan tanah di DesaTanjung Jaya. Tanaman yang merupakan bahan
baku cokelat ini dapat berbuah sepanjang tahun. Apalagi hasil komoditasnya yang
bernilai ekonomi tinggi, mendorong minat para petani di DesaTanjung Jaya untuk membudiyakannya.
Namun
tidaklah mudah membudidayakan tanaman ini.
Penanaman dan pemeliharaan pohon cokelat
harus diperhatikan, sebab jika tidak diperhatikan produksi dan kualitasnya menjadi
rendah.
Persiapan
naungan dan lahan merupakan dua hal penting yang perludi perhatikan. Terutama naungan,
naungan sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan cokelat untuk menghindari sinar
matahari langsung. Hal ini sesuai menurut Tumpal H.S. Siregardkk,
“Lingkungan hidup alami tanaman cokelat adalah hutan hujan tropis yang di dalam pertumbuhannya membutuhkan naungan untuk
mengurangi pencahayaan penuh” (1989:31). Naungan itu bisa berupa tanaman atau pohon
pelindung seperti petai, pisang, kelapa, dadap dan lain-lain karena di habitat
asalnya Amerika Tengah, cokelat biasa tumbuh di daerah hutan hujan tropis yang terlindung di bawah
pohon-pohon besar.
Dari
pemaparan di atas penulis ingin tahu lebih banyak mengenai pengertian pohon pelindung,
fungsi atau manfaat pohon pelindung pada tanaman cokelat, jenis pohon pelindung
pada tanaman cokelat, dan pengaruhnya terhadap tanaman cokelat, maka penulis memilih
judul “Pengaruh
Pohon Pelindung terhadap Tanaman Cokelat di DesaTanjung Jaya” yang akan dibahas
dalam karya tulis ilmiah ini.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian pohon pelindung
2. Untuk
mengetahui fungsi pohon pelindung pada tanaman cokelat
3. Untuk
mengetahui jenis pohon pelindung
4. Untuk
mengetahui bagaimana penanaman dan pemeliharaan pohon pelindung
5. Untuk
mengetahui pengaruh pohon pelindung terhadap tanaman cokelat
C.
Pembatasan
dan Perumusan Masalah
Agar
masalah yang dibahas tidak meluas, penulis membatasi masalah hanya terfokus pada
“Pengaruh Pohon Pelindung terhadapTanaman Cokelat di Desa Tanjung Jaya” yang
dirumuskan atas beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa
itu pohon pelindung?
2. Ada
berapa jenis pohon pelindung?
3. Apa
manfaat/fungsi pohon pelindung terhadap tanaman cokelat?
4.
Bagaimana penanaman pohon pelindung?
5.
Bagaimana pemeliharaan pohon pelindung?
6.
Apa pengaruh pohon pelindung terhadap tanaman cokelat?
7.
Pohon pelindung apa saja yang digunakan di Desa Tanjung Jaya
D.
MetodePenelitian
Dalam melakukan penelitian,
penulis menggunakan beberapa metode atau cara teratur yang digunakan,
diantaranya:
1.
Observasi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia
observasi yaitu pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek
penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian di Desa Tanjung Jaya
pada tanggal 9-12 Oktober 2013 dan objek yang diteliti adalah perkebunan
cokelat di Kp. Cipanon Desa Tanjung Jaya.
2. Interview
Interview atau wawancara adalah
kegiatan tanya jawab dengan seseorang yang diperlikan untuk dimintai keterangan
atau pendapatnya mengenai suatu hal. Dalam hal ini pennulis mewawancarai
pemilik kebun dan penduduk setempat di Kp. Cipanon Desa Tanjung Jaya.
3.
Liberary Research
Liberary research atau studi
pustaka yaitu mencari referensi pembanding dari perpustakaan atau buku bacaan
yang berkaitan dengan pengaruh pohon pelindung terhadap tanaman cokelat.
E. Sistematika
Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan
karya tulis ilmiah ini, membagi dalam empat bab. Masing-masing bab diuraikan
atas subbab sessuai pembahasan.
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini dikemukakan latar belakang, tujuan
penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Umum. Pada bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat Desa
Tanjung Jaya, letak geografis Desa Tanjung Jaya, dan keadaan demografi Desa
Tanjung Jaya.
Bab III Pembahasan. Pada bab ini di uraikan mengenai morfologi tanaman
cokelat, pohon pelindung, penanaman dan perawatan pohon pelindung, dan
pengaruhnya terhadap tanaman cokelat.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A.
Sejarah
Singkat Desa Tanjung Jaya
Pada mulanya
Desa Tanjung Jaya merupakan nama sebuah perkampungan yang termasuk ke dalam Desa Citereup Kecamatan Panimbang.
Kemudian pada tahun 1987 Desa Citereup mengalami pemekaran desa/ wilayah dan
termasuk ke dalamnya Desa Tanjung Jaya yang mengalami pemekaran dari Desa
Citereup.
Kepala Desa
yang pertama kali menjabat pada awal Desa Tanjung Jaya terbentuk yaitu Bapak
Sakri. Dan selanjutnya mengalami beberapa kali pergantian Kepala Desa diantaranya:
Bapak Warsa, Bapak Astaka, dan Bapak Rafe’i yang hingga sekarang masih menjabat
sebagai Kepala Desa Tanjung Jaya.
Dinamakan Desa
Tanjung Jaya karena daerah ini merupakan daerah pegunungan yang menjorok ke
laut yaitu laut Selat Sunda.
B.
Letak
Geografis Desa Tanjung Jaya
Desa Tanjung
Jaya terletak di daerah selatan Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten. Desa Tanjung Jaya mempunyai batasan wilayah sebagai berikut:
1.
Sebelah
utara dan barat berbatasan dengan laut Selat Sunda
2.
Sebelah
selatan dan timur berbatasan dengan Desa Citereup
Jarak dari desa
ke ibu kecamatan (Kecamatan Panimbang) adalah 12 KM dengan waktu tempuh 30
menit, menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak dari desa ke ibu kota
kabupaten (Kabupaten Pandeglang) adalah
60 KM dengan waktu tempuh 120 menit, menggunakan kendaraan bermotor. Tidak ada
kendaraan umuum yang melintas ke Desa Tanjung Jaya ini.
Desa Tanjung
Jaya mempunyai tanah hutan produksi dengan luas 1000 ha dan merupakan hutan
produksi tetap. Curah hujan di Desa Tanjung Jaya adalah 36 Mm dengan suhu
rata-rata harian 28-30̊C. Dan merupakan temperatur yang cocok untuk menanam
tanaman coklat. Hal ini sesuai menurut Tumpal H.S.Siregar dkk, “Temperatur
ideal bagi pertumbuhan coklat adalah 30-32̊C (maksimum) dan 18-2˚C (minimum)”
(1989:29).
C.
Keadaan
Demografi Desa Tanjung Jaya
Jumlah penduduk
di Desa Tanjung Jaya pada tahun 2012 adalah 6794 jiwa dengan perbandingan penduduk laki-laki berjumlah 3223 orang dan
penduduk perumpuan berjumlah 3371 orang. Terdiri dari 1870 kepala keluarga yang
menetap di Desa Tanjung Jaya.
Masyarakat di Desa
Tanjung Jaya memiliki mata pencahariaan yang beragam. Mulai dari petani, buruh
tani, nelayan, tukang kayu, tukang sumur, PNS, TNI, supir dan lain-lain. Namun
subsektor mata pencahariaan masyarakat yang lebih mendominasi adalah petani
dengan jumlah 3758 orang atau separuh dari jumlah penduduk di Desa Tanjung Jaya
ini.
PENGARUH POHON
PELINDUNG TERHADAP TANAMAN COKELAT
DI DESA TANJUNG
JAYA
A. Pohon Pelindung
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pohon adalah tumbuhan yang
berbatang keras dan besar, dan pelindung yang berarti alat untuk melindungi.
Jadi pohon pelindung adalah tanaman atau tumbuhan yang dapat melindungi.
Penanaman pohon pelindung sebelum penanaman cokelat bertujuan
mengurangi intensitas cahaya matahari langsung. Bukan berarti bahwa pohon
pelindung tidak mennimbulkan masalah yang menyangkut biaya, dan sanitasi kebun,
kemungkinan serangan hama dan penyakit, atau kompetisi hara dan air.
1.
Fungsi
Pohon Pelindung
a. Melindungi
Daun
Pohon
pelindung berfungsi sebagai pematah angin (wind breaker) karena daun
muda tanaman cokelat mudah rontok dengan kecepatan angin 6m/detik.
b.
Memperbaiki
Struktur Hara
Perakaran
pohon pelindung yang dalam dan kuat dapat membantu mengurangi laju erosi
khususnya pada lahan dengan tofografi miring.
c. Sebagai
Pompa Hara
Perakaran
tanaman pelindung yang relatif dalam (15 meter ke arah bawah) diharapkan dapat
menyerap dan mengangkut unsur hara kebagian tajuk. Pengambilan hara yang tercuci
bisa terjadi karena adanya guguran daun dari pohon pelindung yang akan melapuk membentuk
senyawa kimia organik.
d.
Menciptakan
Iklim Mikro
Pada
areal yang belum menghasilkan, pohon
pelindung memainkan peranan penting dalam menciptakan iklim mikro yang lembab.
Kelembaban di bawah tajuk pohon cokelat yang dinaungi pohon pelindung lebih
tinggi dari pada di luar tajuk lebih tinggi daripada di luar tajuk pada areal
tanpa pohon pelindung.
2. Jenis
Pohon Pelindung
Pada areal penanaman cokelat, ada dua jenis pohon pelindung, yaitu
pohon pelindung sementara (temporary shade) dan pohon pelindung tetap (permanentshade).
a. Pohon
Pelindung Sementara
Pohon pelindung sementara bermanfaat bagi tanaman cokelat yang
belum menghasilkan atau tanaman cokelat muda terutama yang tajuknya belum
bertaut.
b. Pohon Pelindung Tetap
Pohon
pelindung tetap bermanfaat bagi tanaman cokelat yang telah mulai menghasilkan.
B.
Pohon Pelindung yang digunakan di Desa
Tanjung Jaya
Ada beberapa macam pohon pelindung yang digunakan oleh para petani di
Desa Tanjung Jaya untuk melindungi tanaman cokelatnya, diantaraya:
a. Tanaman Pisang (Musa
paradisiaca )
Tanaman
pisang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung
sementara
dalam budidaya tanaman cokelat. Sebagai tanaman penaung sementara, tanaman
pisang dapat ditanam 6-12 bulan sebelum tanaman cokelat. Selanjutnya rumpun
pisang dapat dipelihara 2-3 anakan saja. Tanaman pisang dapat dipelihara sampai
tahun ke 4 atau sesuai dengan keperluan dengan tetap memperhatikan tingkat
penaungnya untuk
tanaman cokelat.
Pada saat musim
kemarau panjang, tanaman pisang juga berguna untuk mempertahankan kelembapan
tanaman cokelat agar tidak mati karena kekurangan air. Caranya yaitu batang
tanaman pisang di potong ±70 cm, lalu dibelah menjadi dua bagian, kemudian
batang pisang yang sudah dibelah tadi ditaruh pada bagian bawah tanaman cokelat
dengan posisi tengkurap. Lebih bagus lagi, jika batang tanaman pisang itu
terebih dahulu dicacah sebelum ditaruh pada bagian bawah tanaman cokelat.
Batang pohon pisang yang dibelah tadi bisa melindungi tanaman cokelat dari
kekeringan hingga jangka waktu 1 tahun. Hal ini dilakukan agar kelembapan pohon
cokelat tetap terjaga.
b.
Lamtoro atau
Petai China (Leucaena)
Lamtoro
merupakan tanaman sejenis perdu yang digunakan sebagai pohon pelindung tetap
pada tanaman cokelat. Sudah sejak lama tanaman ini dimanfaatkan sebagai pohon
peneduh, jika ditanam didekat pohon lainnya, maka pohon disampingnya akan
kekurangan sinar matahari. Oleh sebab itu, biasanya lamtoro digunakan sebagai
pohon pelindung tetap pada tanaman cokelat, dan untuk menanggulangi terjangan
angin ribut.
Namun pada saat
ini penggunaan tanama lamtoro untuk pohon pelindung sedikit dikurangi oleh para
petani di Desa Tanjung Jaya. Hal ini karena perakaran tanaman lamtoro dalam dan
menjalar kemana-manaditambah lagi pemberantasan biji-biji yang tumbuh merupakan
suatu kesulitan.
c.
Dadap
Tanaman yang
kerap dijadikan pagar hidup ini juga berguna sebagai pohon pelindung tetap pada
tanaman cokelat. Pohon dadap dapat bertahan hidup lebih lama jika dibandingkan
pohon-pohon pelindung lainnya. Pada saat musim kemarau, daun pohon dadap tidak
gugur. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi peneduh tanaman cokelat.
Ditambah lagi pohon dadap mempunyai kandungan air yang cukup tinggi sehingga
bisa dimanfaatkan oleh tanaman cokelat untuk proses fotosintesis pada saat
kemarau tiba.
Tapi penanaman
pohon dadap sebagai pohon pelindung merupakan suatu kesalahan petani di desa
tanjung jaya saat itu. Selain sulit memusnaahkannya, pohon dadap juga tidak
memberikan tambahan nilai ekonomis bagi petani. Sehingga penanaman poho dadap
saat ini mulai dikurangi dan digantikan dengan tanaman-tanaman produktif saja.
C.
Penanaman
dan Perawatan Pohon Pelindung
Pohon pelindung pada umumnya tidak
memberikan tambahan nilai ekonomis kepada petani sehingga terasa kurang
menarik. Secara umum, dalam budidaya cokelat juga dihadapi masalah harga
komoditi yang tidak menentu, kondisi lahan yang semakin menurun,serta mutlak
diperlukannya naungan dalam budidayanya. Oleh karena itu, maka pola
disertivikasi tanaman cokelat merupakan peluang untuk pengembangan cokelat
dengan pemanfaatan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis. Pohon pelindung yang
digunakan adalah tanaman-tanaman produktif sebagai tambahan pendapatan petani. Penanaman dan perawatan pohon pelindung perlu diperhatikan agar
pohon pelindung dapat berfungsi sebagimana mestinya.
1. Penanaman
Pohon Pelindung
Pohon pelindung hendaknya ditanam
12-18 bulan sebelum cokelat ditanam di lapangan. Hal itu mengisyaratkan bahwa cokelat harus sudah dibibitkan 4-6
bulan sebelumnya. Waktu di atas didasarkan pada perkirakan waktu yang di
butuhkan oleh pohon pelindung tetap dan pohon pelindung sementara untuk tumbuh
sehingga dapat berfungsi dengan baik.
Untuk mendapatkan areal penanaman cokelat yang
sebaik-baiknya dianjurkan untuk menetapakan pola tanam lebih dulu. Pola tanam erat
kaitannya dengan keoptimuman jumlah pohon per hektar, keoptimuman peranan pohon
pelindung, dan meminimumkan kerugian yang timbul pada nilai kesuburan tanah serta biaya
pemeliharaan.
Ada empat pola tanam yang
dianjurkan, diantaranya adalah:
a.
Pola penanaman cokelat segi empat, pohon pelindung segi empat.
b.
Pola penanaman cokelat segi empat, pohon pelindung segi tiga.
c.
Pola penanaman cokelat berpagar ganda, pohon pelindung segi tiga.
Pada pola penanaman cokelat segi empat pohon pelindung segi empat tidak terdapat
jarak antara dua barisan pohon cokelat. Seluruh areal ditanami menurut jarak tanam
yang telah ditetapkan. Pohon pelindung berada tepat pada pertemuan diagonal
empat pohon cokelat.
Pada pola tanam cokelat segi empat
pohon pelindung segi tiga juga sama dengan pola terdahulu. Perbedaannya terletak
pada letak pohon pelindung dianatara dua gawangan dan dua barisan yang
membentuk segi tiga sama sisi.
Pada pola tanam cokelat berpagar
ganda, beberapa baris pohon cokelat dipisahkan oleh dua kali jarak tanam yang
telah ditetapkan dengan beberapa barisan pohon cokelat berikutnya. Dengan demikian
terdapat ruang/alur diantara barisan cokelat yang bisa dimanfaatkan sebagai jalan
untuk pemeliharaan. Sedangkan pohon pelindung segi tiga dan segi empat sama polanya
dengan pola pohon pelindung terdahulu.
Ilustrasi
Pola penanaman pohon pelindung pada tanaman cokelat:
Gambar a.
Pola penanaman cokelat segi empat dengan pohon pelindung segi empat
0 =
cokelat x = pelindung tetap : = pelindung sementara
Gambar
b. Pola Penanaman Cokelat Segi Empat dengan Pohon Pelindung SegiTiga
0= Cokelat X=
Pelindung Tetap : = Pelindung Sementara
Gambar 3. Pola
Penanaman Cokelat Berpagar Ganda dengan Pohon Pelindung Segi Tiga
0 = Cokelat X
= Pelindung Tetap :
= Pelindung Sementara
Pohon pelindung sementara hanya digunakan
beberapa tahun saja.
Penanaman pohon pelindung dapat dikurangi setiap
tahunnya. Sebagai pohon pelindung tetap dikurangi sebanyak 50% saat cokelat
telah menghasilkan, dari 1000 pohon per hektar hanya tersisa 500 pohon saja per
hektar. Pada tahun keempat dikurangi lagi 50% sehingga menjadi 250 pohon
pelindung, dan tahun kelima dikurangi sebanyak 50% lagi sehingga hanya tersisa
125 pohon per hektar. Hal ini dilakukan agar pohon pelindung tidak terlalu
rapat dan untuk mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh pohon pelindung.
2. Pemeliharaan Pohon
Pelindung
Selama masa tanam belum menghasilkan pemeliharaan ditujukan kepada
pembentukan cabang vegetatif yang baik. Disamping itu pemangkasan pohon
pelindung juga tetap dilaksanakan agar percabangan dan dedaunannya tumbuh
tinggi dan baik. Sedangkan pohon pelindung sementara dipangkas sampai akhirnya
dimusnahkan sejalan dengan pertumbuha cokelat. Pohon pelindung sementara jika
dibiarkan akan memebatasi pertumbuhan cokelat, karena menghalangi sinar matahari
serta menimbulkan persaingan dengan tanaman utama dalam mendapatkan air dan
hara.
a.
pemangkasan
pohon pelindung sementara
Pohon pelindung sementara perlu dipangkas
agar tidak menutupi tanaman cokelat. Caranya
adalah merumpisnya dengan menggunakan pisau babat tajam. Pohon pelindung
sementara harus tidak lebih tinggi dari1,5 m agar tanaman cokelat
mendapatkan sinar matahari yang sesuai untuk pertumbuhannya. Sisa pemangkasaan
diletakan di pinggiran tanaman cokelat
agar dapat menekan pertumbuhan gulma dan menjadi sumber hara.
Sesuai dengan umur cokelat,
pohon pelindung sementara di pangkas semakin
rendah. Bila percabangan cokelat telah
tumbuh kearah samping dan dedaunannya sudah cukup lebat, pohon pelindung
sementaraa biasanya tidak tumbuh lagi. Pohon pelindung sementara yang masih
tumbuh harus dimusnahkan, kecuali yang tumbuh di pinggiar jalan utama (main road) kebun, yang kelak berfungsi sebagai pagar bagi cokelat.
b. Pemangkasan
pohon pelindung tetap
Pohon pelindung tetap di pangkas agar dapat berfungsi untuk jangka
waktu yang lama. Pemangkasan dilakasanaakan terhadap cabang–cabang yang tumbuh
rendah dan lemah. Disamping itu pemeliharaan juga dilaksanakan dengan
memusnahkan pohon pelindung sementara sejauh 50 cm dari batang pohon pelindung
tetap. dengan demikian pertumbuhannya tidak terhalang dan penyebaran tajuk juga
merata. Dengan pemangkasan diharapkan paling tidak cabang terendah pohon
pelindung akan berjarak
lebih dari 1 m dari tajuk tanaman cokelat.
Dalam melakukan pemangkasan perlu persiapan seperti alat yang
digunakan untuk merumpis pohon pelindung. Alat pangkas berupa gunting pangkas,
sabit bergalah, gergaji, luka pemotongn
cabang bergaris tengah lebih dari 2,5 cm ditutup dengan ter atau penutup luka
lainnya (biasanya menggunakan plastik. Pemangkasan tidak
dilakukan terhadap tanaman yang sedang berbunga lebat dan ketika sebagian besar
buah masih muda (pentil, ukuran panjang buah < 10 cm).
D.
Pengaruh Pohon Pelindung terhadap Tanaman Cokelat
Dengan
adanya pohon pelindung pada tanaman cokelat tentu saja mempengaruhi terhadap
tanaman cokelat itu sendiri. Pengaruh yang diberikan ada yang bermanfaat dan
ada juga yang merugikan.
1. Pengaruh Positif
Pengaruh
positif yang diberikan oleh pohon pelindung terhadap tanaman cokelat tentu saja
terlihat dari fungsi pohon pelindung, yaitu:melindungi daun, memperbaiki
struktur hara, sebagai pompa hara, dan menciptakan iklim mikro. Ditambah lagi
jika pohon pelindung yang ditanam adalah tanaman-tanaman produktif yang
mempunyai nilai ekonomis. Hal ini tentu saja memberikan keuntungan ganda bagi
para petani.
2. Pengaruh
Negatif
Selain
memberikan manfaat pada tanaman cokelat, pohon pelindung juga memberikan
pengaruh yang merugikan. Kerugian itu terutama berkaitan dengan perbandingan
biaya penanaman dan pemeliharaanya dengan peranannya bagi peningkatan produksi
cokelat, terutama bagi tanaman yang telah menghasilkan.
Kerugian
lain dari adanya pohon pelindung adalah timbulnya persaingan dalam mendapatkan
air dan hara antara pohon pelindung dengan cokelat itu sendiri. Persaingan
dalam pertumbuhan air dan hara akan sangat tajam terutama pda pohon pelindung
sementara yang ditanam lebih rapat dengan cokelat yang baru ditanam di
lapangan. Kerugian juga bisa timbul mengingat pohon pelindung memiliki
kemungkinan menjadi inang serangga atau ham yang dapat menganggu terhadap
pertumbuhan tanaman cokelat.
Untuk
menetapkan pohon pelindung yang akan ditanam maka hal-hal yang berkaitan dengan
morfologi daun, letak kedudukan daun, ukuran
daun, tipe percabangan, maupun ketahanannya akan hama dan penyakit,
serta sifatnya di dalam penyerapan air dan hara patut di perhatikan. Bila
memungkinkan, pohon pelindung sebaiknya jua dimanfaatkan segi ekonomisnya
sehingga areal penanaman cokelat dan pohon pelindungnya mempunyai nilai tambah.
Disarankan
untuk memilih pohon pelindung yang mudah dan cepat tumbuh, percabangan dan
dedaunannya memberikan perlindungan yang baik, serta tidak mengalami masa gugur
pada musim tertentu, mampu tumbuh dengan baik pada tanah-tanah kurang subur dan
tidak bersaing dalam hal kebutuhan air dan hara, tidak mudah terserang hama dan
penyakit, serta tidak menjadi inang, tahan akan angin, dan mudah memusnahkannya
jika sewaktu-waktu sudah tidak diperlukan lagi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang diuraikan diawal,
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1.
Tanaman cokelat merupakan tumbuhan yang
berwujud pohon yang berasal dari Amerika Tengah dan merupakan tumbuhan tahunan.
2. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pohon adalah tumbuhan yang
berbatang keras dan besar, dan pelindung yang berarti alat untuk melindungi.
Jadi pohon pelindung adalah tanaman atau tumbuhan yang dapat melindungi.
3. Fungsi pohon pelindung pada tanaman cokelat yaitu untuk melindungi daun,
memperbaikki struktur hara, sebagai pompa hara, dan menciptakan iklim mikro.
4. Pada areal penanaman
cokelat, ada dua jenis pohon pelindung, yaitu pohon pelindung sementara (temporary
shade) dan pohon pelindung tetap (permanentshade). Pohon pelindung sementara
bermanfaat bagi tanaman cokelat yang belum menghasilkan terutama bagi tanaman
yang tajuknya belum bertaut. Sedangkan pohon pelindung sementara bermanfaat
bagi tanaman cokelat yang telah mulai menghasilkan.
5.
Pohon pelindung
hendaknya ditanam 12-18 bulan sebelum cokelat ditanam di lapangan. Hal itu
mengisyaratkan bahwa cokelat harus sudah
dibibitkan 4-6 bulan sebelumnya. Waktu di atas didasarkan pada perkirakan waktu
yang di butuhkan oleh pohon pelindung tetap dan pohon pelindung sementara untuk
tumbuh sehingga dapat berfungsi dengan baik.
6.
Selama masa
tanam belum menghasilkan pemeliharaan ditujukan kepada pembentukan cabang
vegetatif yang baik. pohon pelindung sementara dipangkas sampai akhirnya
dimusnahkan sejalan dengan pertumbuha cokelat. Pohon pelindung sementara jika
dibiarkan akan memebatasi pertumbuhan cokelat, karena menghalangi sinar
matahari serta menimbulkan persaingan dengan tanaman utama dalam mendapatkan
air dan hara.
7.
Pengaruh
positif yang diberikan oleh pohon pelindung terhadap tanaman cokelat tentu saja
terlihat dari fungsi pohon pelindung terhadap tanaman cokelat. Ditambah lagi
jika pohon pelindung yang ditanam adalah tanaman-tanaman produktif yang
mempunyai nilai ekonomis. Hal ini tentu saja memberikan keuntungan ganda bagi
para petani.
8.
Pengaruh
negatif. Selain memberikan manfaat pada tanaman cokelat, pohon pelindung juga
memberikan pengaruh yang merugikan. Kerugian itu terutama berkaitan dengan
perbandingan biaya penanaman dan pemeliharaanya dengan peranannya bagi
peningkatan produksi cokelat, terutama bagi tanaman yang telah menghasilkan.
9.
Pohon pelindung
yang banyak digunakan di desa tanjung jaya adalah pohon pisang sebagai pohon
pelindung sementara, pohon dadap dan lamtoro sebagai pohon pelindung sementara.
B.
Saran
1.
Saran Untuk Pemilik
Kebun
Disarankan untuk
memilih pohon pelindung yang mudah dan cepat tumbuh, percabangan dan
dedaunannya memberikan perlindungan yang baik, serta tidak mengalami masa ggur
pada musim tertentu, mampu tumbuh dengan baik pada tanah-tanah kurang suburdan
tidak bersaing dalam hal kebutuhan air dan hara, tidak mudah terserang hama dan
penyakit, serta tidak menjadi inang, tahan akan angin, dan mudah memusnahkannya
jika sewaktu-waktu sudah tidak diperlukan lagi.
2.
Saran Untuk
Pembaca
Semoga dengan karya
tulis yang telah disusun ini dapat bermanfaat untuk pembaca, serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh pohon pelindung terhadap
tanaman cokelat di Desa Tanjung Jaya dan semoga karya tulis ini dapat
dipelajari bagi pembaca, khususnya bagi penulis.
0 Response to "Karya Tulis Ilmiah "Pengaruh Pohon Pelindung Terhadap Tanaman Cokelat Di Desa Tanjung Jaya""
Post a Comment